PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE KOTA BANDUNG

  • Sri Hennyati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada, Bandung, Indonesia
  • Adisti Nurul Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada, Bandung, Indonesia

Abstract

Kemitraan antara dukun bayi dengan bidan terjadi di Indonesia tanpa menghilangkan eksistensi dukun World Health Organozation (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI Ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan (DepKes RI, 2014). Pemerintah Indosnesia melalui keputusan Mentri Kesehatan No. 450/MenKes/SK VI/2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan pemberian ASI esklusif selama 6 bulan dan dianjurkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian makana tambahan yang sesuai (KemenKes RI, 2014).

Berdasarkan data sentra laktasi di Indonesia tahun 2015, mencatat bahwa pada tahun 2010-2015 hanya 48% ibu yang memberikan ASI ekslusif hal tersebut menunjukan pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih sangat rendah. Indonesia sendiri rata-rata ibu memberikan ASI hanya dua bulan, sedangkan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat. Peresentase bayi yang menyusu ekslusif 0-6 bulan hanya 61,5%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI ekslusif masih relative rendah (Kemenkes, 2015).

Air Susu Ibu (ASI) ekslusif berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau menggantikan dengan makanan atau minumam lain (kecuali obat, vitamin dan mineral). Pengaturan pemberian ASI ekslusif bertjuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI ekslusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya. Memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI ekslusif kepada bayinya, meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah terhadap ASI ekslusif.

References

1. Departemen Kesehatan RI (2001). Profil Kesehatan Indonesia 2001. Jakarta: Pusat Data Informasi Kesehatan RI.
2. Departemen Kesehatan RI (2004). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
3. Maryunani, Anik ( 2012(Inisiasi Menyusui Dini, Asi Ekslusif dan Manajemn Laktasi. Bogor.
4. Nirwana, Ade Benih (2014). ASI dan Susu Formula Kandungan dan Manfaat ASI dan SUSU Formula, Nuha Medika. Yogyakarta.
5. Roesli, Utami (2000). Mengenal ASI Ekslusif. PT Niaga Swadaya.
6. Wahyuni, Yuyun (2012). Determinan Presepsi Ketidakcukupan ASI (PKA) pada ibu yang memiliki Bayi di wilayah kerja Puskesmasn Cicantayan Kabupaten Sukabumi. Skripsi Program Studi Komunitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Published
2023-05-26
How to Cite
Hennyati, S., & Nurul, A. (2023). PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE KOTA BANDUNG. Abdi Masada, 4(1), 5-9. https://doi.org/https://doi.org/10.38037/am.v4i1.68
Section
Articles