EDUKASI KESEHATAN MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DENGAN LATIHAN ROM
Abstract
Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovia pada persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi gerakan persendian. Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity) dan latihan (exercise), sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (activity daily living/ ADL). Secara fisiologis, tubuh bereaksi terhadap imobilitas dengan perubahan-perubahan yang hampir sama dengan proses penuaan, oleh karena itu memperberat efek penuaan (Stanley, 2016) Padahal, kebanyakan efek proses penuaan dapat diatasi bila tubuh dijaga tetap sehat dan aktif. Dari 10 sampai 15% kekuatan otot dapat hilang setiap minggu jika otot beristirahat sepenuhnya, dan sebanyak 5,5% dapat hilang setiap hari pada kondisi istirahat dan imobilitas sepenuhnya. Hal ini tentunya perlu adanya penatalaksanaan untuk masalah imobilisasi pada lansia. Sebagai perawat seharusnya mengintervensi dalam asuhan keperawatan. Intervensi yang dapat digunakan pada lansia yaitu dengan latihan. Terdapat berbagai macam latihan fisik untuk lansia, yaitu latihan kontraksi otot isometrik dan isotonik, latihan kekuatan, latihan aerobik, latihan rentang gerak (Range of Motion). Range Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik normal. ROM juga di gunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan batas gerakan sendi abnormal (HELMI, 2012). Latihan ini mudah dalam pelaksanaan, dapat di lakukan berdiri maupun berbaring, serta efisien karena tidak menggunakan alat khusus serta dapat di lakukan kapan saja. Maka dari itu kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kekuatan otot pada lansia dengan melakukan Range Of Motion
References
2. Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC
3. Smith,N. (2013). Range of motion, exercise. Published by Cinahl Information Systems. http://web.ebscohost.com
4. Astrid, M, (2011) Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint Carolus Jakarta. Jurnal keperawatan issn 2086-6550
5. Darmojo B.2014. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI