PEMERIKSAAN MATA MENGGUNAKAN METODE HUMPHRISS IMMEDIATE CONTRAST PADA PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN BINOKULER DI LABORATORIUM STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

  • Dwi Sekar Laras Institute of Health Science Dharma Husada Bandung, Indonesia
  • Motris Pamungkas Institute of Health Science Dharma Husada Bandung, Indonesia

Abstract

Dalam pemeriksaan mata terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan objektif, dan pemeriksaan subjektif. Pemeriksaan subjektif terbagi menjadi beberapa tahapan, salah satunya adalah pemeriksaan keseimbangan binokuler. Pemerisksaan ini untuk menyeimbangkan akomodasi kedua mata setelah dikoreksi secara monokuler. Ada beberapa macam metode dalam pemeriksaan keseimbangan binokuler, dua diantaranya adalah humphriss immediate contrast dan disosiasi prisma. Dan untuk mempersingkat waktu tanpa membuang tenaga, biaya tetapi tetap memiliki hasil yang tepat dan efisien. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk skrining dan deteksi dini penglihatan kelainan refraksi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Laboratorium STIKes Dharma Husada Bandung dengan sasaran peserta kegiatan yaitu pasien Praktik Klinik Prodi D3 Refraksi Optisi. Hasil pada pengabdian masyarakat ini didapatkan pasien dengan kondisi mata sehat (emmetropia atau normal) yaitu 7,14%, hipermetropia 14,29%, AHC 3,57%, AMS 3,57%, AMC 46,43%, AM 3,57%, dan Presbiopia 17,86%. Berdasarkan data hasil pemeriksaan kelainan refraksi tersebut, pasien disarankan menggunakan alat rehabilitasi penglihatan berupa kacamata, dan memeriksakan kesehatan matanya secara berkala 3 sampai 6 bulan sekali ke fasilitas pelayanan kesehatan.

References

1. AK Khurana. Theory and Practice of Optics and Refraction. 2nd Ed. India:Elsevier India; 2008
2. American Academy of Ophtalmology. Pediatric Ophtalmology/Strabismus: Asthenopia Practicing Ophtalmologists Learning System, 2017-2019 San Francisco: American Academy of Ophthalology, 2017
3. Bertram G. Katzung. 2019. Basic &Clinical Pharmacology, Fourteenth Edition
4. Ilyas, S. 2014. Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-4 :Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
5. Lukman F, Lindra A, C. Heriana. 2016 Skrining Kelainan Refraksi Mata pada Siswa Sekolah Dasar Menurut Tanda dan Gejala, Journal of Health Education.
6. Benjamin, W. J., & Borish, I. M. (2006). Borish's Clinical Refraction (2nd ed.). Diakes 04 Feb 2019 12:45
7. Edwards, K. (2009). Optometry : science, techniques and clinical management. Elsevier Health Sciences.
8. Franklin, A. (2016). Subjective Refraction: Principles and Techniques for the Correction of Spherical Ametropia. In Clinical Optics and Refraction: A Guide for Optometrists, Contact Lens Opticians and Dispencing Opticians (pp. 101-111). Philadelphia: Elsevier
9. Govender, P. (2012, June). Subjective Refraction. Brien Holden Vision Institute, 1-18.
10. Momani-Moghaddam, H., & Goss, D. A. (2014, September). Comparison of four different binocular balancing techniques. Clinical and Experimental Optometry, pp
Published
2021-05-10
How to Cite
Sekar Laras, D., & Pamungkas, M. (2021). PEMERIKSAAN MATA MENGGUNAKAN METODE HUMPHRISS IMMEDIATE CONTRAST PADA PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN BINOKULER DI LABORATORIUM STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG. Abdi Masada, 2(1), 7-16. https://doi.org/https://doi.org/10.38037/am.v2i1.26
Section
Articles