Abdi Masada
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM
<p>Jurnal AbdiMasada adalah sebuah wadah untuk menampung laporan hasil-hasil Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya tentang Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kebidanan, dan Refraksi Optisi. Jurnal ini terbit sekali setahun (bulan Mei).</p> <p>Naskah yang dimuat adalah naskah yang telah memenuhi ketentuan penulisan naskah jurnal ini. Pengiriman naskah ditujukan ke redaksi jurnal di email : lppm@stikesdhb.ac.id dalam format Ms Word</p>stikes dharma husada bandungen-USAbdi Masada2828-2752PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM MENDETEKSI DAN MENCEGAH STUNTING
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/66
<p>Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Stunting yang telah tejadi bila tidak diimbangi dengan catch-up growth (tumbuh kejar) mengakibatkan menurunnya pertumbuhan, masalah stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan, kematian dan hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental. Upaya penanganan stunting dengan mengoptimalkan kondisi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat dilaksanakan di Posyandu. Posyandu sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan memiliki peran strategis, namun karena kader posyandu memiliki latar belakang pendidikan serta sosial budaya yang beragam pengetahuan dan keterampilannya perlu terus menerus mendapatkan pembaruan. Pada kasus stunting, berbagai penelitian menunjukkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait stunting dan upaya pencegahannya sebagian besar belum baik, karena itu upaya peningkatan kapasitas kader posyandu penting dilakukan.</p>Maya Indriati
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26411410.38037/am.v4i1.66PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE KOTA BANDUNG
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/68
<p>Kemitraan antara dukun bayi dengan bidan terjadi di Indonesia tanpa menghilangkan eksistensi dukun <em>World Health Organozation</em> (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI Ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan (DepKes RI, 2014). Pemerintah Indosnesia melalui keputusan Mentri Kesehatan No. 450/MenKes/SK VI/2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan pemberian ASI esklusif selama 6 bulan dan dianjurkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian makana tambahan yang sesuai (KemenKes RI, 2014).</p> <p>Berdasarkan data sentra laktasi di Indonesia tahun 2015, mencatat bahwa pada tahun 2010-2015 hanya 48% ibu yang memberikan ASI ekslusif hal tersebut menunjukan pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih sangat rendah. Indonesia sendiri rata-rata ibu memberikan ASI hanya dua bulan, sedangkan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat. Peresentase bayi yang menyusu ekslusif 0-6 bulan hanya 61,5%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI ekslusif masih relative rendah (Kemenkes, 2015).</p> <p>Air Susu Ibu (ASI) ekslusif berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau menggantikan dengan makanan atau minumam lain (kecuali obat, vitamin dan mineral). Pengaturan pemberian ASI ekslusif bertjuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI ekslusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya. Memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI ekslusif kepada bayinya, meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah terhadap ASI ekslusif.</p>Sri HennyatiAdisti Nurul
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26415910.38037/am.v4i1.68PENDIDIKAN KESEHATAN PENANGANAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) CEDERA ANAK BALITA
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/69
<p>Kejadian gawat darurat biasanya terjadi sangat cepat dan tiba-tiba sehingga sulit diprediksi kapan dan dimana terjadi. Kejadian gawat darurat misalnya adalah kecelakaan yang dapat terjadi kapan dan dimana saja. Anak-anak usia prasekolah khususnya berisiko mengalami kecelakaan di dalam rumah. Bayi yang kecil mungkin tercekik makanan atau benda kecil, anak kecil yang baru belajar jalan mungkin jatuh dari tangga, menarik air panas dari dalam kompor, menelan racun yang terdapat pada peralatan rumah tangga seperti bahan pemutih, ataupun tercekik tas plastik.<sup>1</sup></p> <p>Banyak kejadian yang menyebabkan kecelakaan yang memerlukan pertolongan pertama. Dalam keadaan gawat darurat, penanganan korban kecelakaan dalam waktu satu jam pertama merupakan waktu yang sangat penting untuk penanganan menyelamatkan korban kecelakaan dan menghindari kondisi buruk atau kematian. Disinilah pengetahuan dan keterampilan melakukan pertolongan pertama dibutuhkan oleh siapa saja. Adapun kecelakaan yang sering terjadi pada anak balita seperti tersedak, terjatuh, tertusuk benda tajam, luka bakar, keracunan, memar, tenggelam, dan lain-lain.<sup>2</sup></p> <p>Orang tua yang mempelajari dan memahami pertolongan pertama akan mengerti langkah apa yang harus dilakukan ketika anak mengalami cedera di rumah tangga. Pertolongan pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis.<sup>4</sup></p>Dyah TriwidiyantariRanti Fatmawanti
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-264191410.38037/am.v4i1.69AKUPRESURE PC6 MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/70
<p>Kehamilan diartikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. . Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan. Selama proses kehamilan terdapat beberapa perubahan yang dapat terjadi dan dialami oleh ibu hamil. Perubahan ini berupa perubahan sistem tubuh ibu yang membutuhkan adaptasi baik fisik ataupun psikologis. Perubahan yang sering dialami ibu selama kehamilan adalah mual muntah, pusing, nyeri punggung, flek hitam pada wajah, kram pada kaki, kenaikan berat badan, insomnia, dan sering berkemih (Irianti, 2013). Pada kehamilan akupresur sering digunakan sebagai alternatif pengobatan non farmakologi untuk mengatasi ketidaknyamanan ibu selama kehamilan karena pengaruh perubahan-perubahan fisiologis. Perubahan fisiologis dalam kehamilan yang dapat menggunakan akupresure sebagai alternatif diantaranya seperti pusing, meningkatkan kualitas tidur, mual muntah, mengurangi kecemasan, dan nyeri punggung. Proses pengobatan dengan teknik akupresur menitik beratkan pada titik – titik saraf tubuh, di kedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru – paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid, pankreas, sinus, dan otak (hasanudin Kep, 2015).</p> <p>Kegiatan intervensi mengajarkan Teknik serta menjelaskan teori akupresur Pericardium PC 6 ( Penekanan dengan ibu jari yang dilakukan dengan lembut membentuk lingkaran , 3 jari di Bawah pergelangan tangan dengan 30 kali putaran / 30 detik ) dilakukan sesering mungkin di saat ibu hamil masih ada rasa mual dan di saat melakukan akupresure ibu hamil harus rileks , posisi duduk nyaman dan tenang, akupuntur ini dilakukan selama 2 minggu.</p>Yeti Hernawati
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-2641151810.38037/am.v4i1.70PENGEMBANGAN POSYANDU PRIMA DI DESA GIRIMEKAR KABUPATEN BANDUNG
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/71
<p>Transformasi kesehatan dicanangkan kementerian Kesehatan Tahun 2022 diantaranya pengembangan Posyandu Prima sebagai salah satu transformasi pelayanan kesehatan primer. Posyandu Prima adalah wadah pemberdayaan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di Desa dan Kelurahan. Posyandu Prima bekedudukan di tingkat Desa atau Kelurahan. Pengabdian Masyarakat bertujuan mengembangkan Posyandu Prima di Desa Girimekar. Kegiatan dimulai dengan advokasi kepada Kepala Puskesmas Cilengkrang, Kepala Desa dan Sekretaris Desa, serta Bidan di Desa Girimekar. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada 27 orang kader dari seluruh Posyandu di Desa Girimekar serta pelatihan kepada 4 orang kader calon pelaksana Posyandu prima dan satu orang Bidan di Desa Girimekar. Terbentuk Posyandu Prima dengan terbitnya Peraturan Desa, serta kepengurusan Posyandu Prima dengan terbitnya Surat keputusan Kepala Desa. Posyandu Prima sudah mulai buka dua minggu satu kali, namun koordinasi dengan Posyandu tingkat RW untuk pemberdayaan masyarakat melalui kunjungan keluarga belum dimulai. Agar Posyandu prima berjalan berkesinambungan sesuai kegiatan yang ditetapkan, telah dilakukan advokasi kepada Kepala Puskesmas dan pengelola Upaya Kesehatan Bersumber-daya Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung agar dilakukan pembinaan secara berkelanjutan.</p>Tuti SurtimanahIrfan Nafis SjamsuddinEjeb RuhyatGugum Pamungkas
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-2641192910.38037/am.v4i1.71EDUKASI DAN SOSIALISASI MENJAGA KESEHATAN MATA SEJAK DINI
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/72
<p>Permasalahan kesehatan mata di Indonesia terjadi karena kurangnya kesadaran dalam mendeteksi dini adanya kelaian refraksi. Penglihatan merupakan jalur informasi utama, oleh karena itu gangguan penglihatan pada anak menyebabkan terganggunya proses belajar dan aktivitas anak disekolah. Hal itu dapat menyebabkan menurunnya kemampuan anak untuk menyerap materi pembelajaran dan berkurangnya potensi untuk meningkatkan kecerdasan.Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk Edukasi dan Sosialisasi Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 7 Antapani Bandung dengan sasaran peserta kegiatan yaitu siswa kelas 4, 5, dan 6. Pengabdian masyarakat ini menghasilkan peningkatan pengetahuan siswa dimana hasil dari pre test siswa yang berpengahuan baik ada 100 orang (69,44%).materi yang disampaikan terkait dengan makanan sehat, dan sosialisasi 20-20-20.</p>Trisno SubektiSuparni SuparniHotman P. Simanjuntak
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-2641303510.38037/am.v4i1.72PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN (TPMB) MELALUI SOFTWARE MIDWIFERY MANAGER DI WILAYAH KOTA BANDUNG
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/73
<p>Di era digital saat ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk integrasi teknologi dalam berbagai sektor, termasuk dalam bidang kesehatan, khususnya kebidanan. Latar belakang dibuatnya software "Midwifery Manager" sebagai Sistem Informasi Manajemen untuk Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) adalah untuk mengatasi tantangan administrasi, koordinasi sekaligus pelaporan dan manajemen informasi pasien yang kerap dihadapi oleh bidan praktik mandiri. Tujuan utama dari penggunaan software ini adalah untuk mengevaluasi kepraktisannya, efektivitas, dan dampak positif yang mungkin ditawarkan kepada TPMB. Uji coba dilakukan selama satu bulan terhadap 5 (lima) TPMB di wilayah Kota Bandung. Hasil menunjukkan bahwa "Midwifery Manager" berhasil meningkatkan efisiensi administrasi, mempermudah akses informasi pasien, serta meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Selain itu, respons positif juga diterima dari para bidan yang merasa manfaat dari implementasi sistem ini.</p>Teni NurlatifahAneu CherawatyHidayat Wijayanegara
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26413644MUSIK RELAKSASI BERBASIS GELOMBANG ALPHA UNTUK MENGURANGI RASA NYERI PADA KALA I PERSALINAN
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/74
<p>Nyeri persalinan dan manajemen pengelolaan nyeri tetap menjadi perhatian utama bagi wanita, keluarga, dan penyedia layanan kesehatan. Nyeri pada kala I persalinan merupakan nyeri yang berat dengan waktu yang lebih lama. Ketakutan, ketegangan dan ansietas sangat diperburuk oleh nyeri. Hal ini penting bagi pemberi layanan kesehatan untuk selalu menggunakan tindakan-tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan rasa nyeri persalinan salah satunya adalah dengan menggunakan musik relaksasi. Dilakukanlah pengabdian Masyarakat dengan memperkenalkan musik relaksasi berbasis gelombang Alpha untuk mengurangi rasa nyeri pada Kala I persalinan. Setelah diterapkan di beberapa TPMB dan Klinik didapatkan bahwa penerapan terapi ini mampu mengurangi rasa nyeri persalinan kala I dengan harga yang murah dan minim efek samping.</p>Hidayat WijayanegaraSiska Nova FitrianiHerry Garna
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26414553SOSIALIASI PENYULUHAN APLIKASI PAMITABARA UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN REMAJA DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI SMP AL ISLAM BANDUNG
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/75
<p>Survey di lapangan kurangnya pengetahuan remaja terhadap anemia dan banyaknya remaja yang tidak mau meminum tablet tambah darah. Masalah ini menimbulkan angka anemia masih tinggi dan masih banyaknya remaja yang mengalami anemia. Metode yang digunakan dalam sosialisasi kepada remaja yang akan diberikan yaitu metode survei, metode ceramah, metode tutorial dan metode diskusi. Tujuan dari hasil kegiatan sosialisasi ini yaitu diharapkan menurunkan angka anemia pada remaja dan dapat menambah wawasan remaja mengenai anemia. Hasil dari sosialisasi kepada remaja memiliki dampak positif dan signifikan pada kepatuhan remaja terhadap tablet tambah darah.</p>Roni RowawiDhinda WhinaldaYanti Herawati
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26415458PENGEMBANGAN PROGRAM STIMULASI BALITA MELALUI SOSIALISASI MULTIMEDIA INTERAKTIF STIMULASI PERKEMBANGAN BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KOTA GUNUNGSITOLI
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/76
<p>Pada tingkat Nasional, pemerintah memiliki program Stimulasi Deteksi Dan Intevensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) yang bertujuan untuk kegiatan stimulasi dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa kegiatan stimulasi pada balita tidak berjalan sesuai jadwal dan usia anak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya sebuah media stimulasi perkembangan balita yang berisi teknik-teknik stimulasi yang dapat dilakukan oleh orangtua secara mandiri sehingga perkembangan anak dapat berkembang sesuai usianya. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan orangtua atau pengasuh tentang stimulasi- stimulasi perkembangan yang dapat di lakukan pada balita sehingga orangtua dapat mengikuti dan mengevaluasi perkembangan balita sesuai usia balita. Sosialisasi ini berlangsung selama 1 minggu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kota Gunungsitoli dengan mengunjungi ibi-ibu yang memiliki balita. Hasil sosialisasi didapatkan bahwa pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita meningkat setelah dilakukanya sosialisasi tentang media stimulasi perkembangan balita dengan tingkat pengetahuan sebelum dilakukan sosialisasi sebanyak 35% meningkat menjadi 82% setelah dilakukan sosialisasi.</p>Yanti HerawatiUmy Darni HarefaLerry Septiani
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26415965BUKU SAKU SUAMI TERHADAP PENDAMPINGAN ISTRI DI KLINIK CITAMA BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/77
<p>Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan suami tentang pendampingan istri yang sedang hamil sehingga suami dapat merasa lebih terlibat dalam perjalanan kehamilan pasangannya, memperoleh pengetahuan yang diperlukan, dan memberikan dukungan yang lebih baik secara emosional dan fisik. Dilakukan di Klinik Citama Bojonggede Kabupaten Bogor. Stakeholder yang terlibat dalam program ini meliputi internal (Puskesmas Citama Bojonggede dan organisasi profesi) dan eksternal (masyarakat, kader kesehatan, dan suami yang mempunyai istri hamil). Tahapan program ini meliputi pembentukan tim dan perancangan program, penyertaan lembar balik, penyusunan pedoman dan pengolahan data dasar, sosialisasi lembar balik, penyusunan laporan program, dan publikasi hasil program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini efektif memfasilitasi layanan bidan dalam memberikan edukasi pendampingan suami kepada istri dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Flip sheet tersebut dilaporkan mampu membantu dan memudahkan pengguna dalam memberikan edukasi sesuai kebutuhan program pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan. Dengan demikian, program ini telah memenuhi target, artinya pengguna dapat merasakan kegunaan dan manfaat buku panduan ini secara efektif dan efisien. Selain itu, manfaat buku pegangan ini dapat dijadikan landasan dalam memberikan edukasi untuk mengubah pola pikir suami terhadap pendampingan istri.</p>Lerry SeptianiKadesma Fadhila Clara SarasatiTeni Nurlatifah
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26416669ANIMASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA EDUKASI GIZI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA 0-5 TAHUN
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/78
<p>Stunting merupakan salah satu kondisi gagal tumbuh pada anak dimana tinggi badan anak <-2SD menurut tabel Z-score WHO. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama masalah stunting pada anak, salah satunya yaitu ketidakoptimalan praktik pemberian makan anak. Tujuan pelaksanaan sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang pencegahan stunting melalui edukasi praktik pemberian makan yang tepat berdasarkan rekomendasi WHO. Sebanyak 20 ibu yang memiliki anak Balita ikut dalam kegiatan sosialisasi. Metode pelaksanaan PKM yaitu sosialisasi yang dikombinasikan dengan survei secara kuantitatif tentang pelaksanaan praktek pemberian yang dilakukan oleh ibu berdasarkan indikator praktik pemberian makan menurut rekomendasi WHO. Hasil PKM menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah mengikuti sosialisasi. Pemahaman ibu yang memiliki anak Balita tentang pencegahan stunting melalui pemberian makanan yang tepat dapat menurunkan risiko masalah stunting di Indonesia.</p>Herry GarnaVivi VirlondaRoni Rowawi
##submission.copyrightStatement##
2023-05-262023-05-26417076Manajemen Perawatan Luka Modern di Masyarakat Desa Lamajang Peuntas, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/article/view/85
<p>Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan harus sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku serta selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional yang sesuai dengan etika profesi keperawatan yang merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur nilai-nilai moral dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, sehingga mutu dan kualitas profesi keperawatan tetap terjaga dengan cara yang terhormat. Prosedur perawatan luka ini bertujuan agar mempercepat proses penyembuhan dan bebas dari infeksi, indikator adanya infeksi akibat perawatan luka yang tidak baik salah satunya adalah terjadinya infeksi nosokomial yang merupakan infeksi yang didapat atau yang timbul pada waktu pasien di rawat di rumah sakit . Ruang rawat inap sebagai salah satu fasilitas pelayanan rumah sakit tidak terlepas sebagai sumber infeksi. Hal ini disebabkan karena perawatan pasien melibatkan banyak pihak seperti dokter, perawat, peralatan medis serta petugas yang bekerja di kawasan rawat inap menjadi faktor perantara terjadinya infeksi silang antara pasien di samping faktor dari lingkungan. Beberapa decade ini penyakit-penyakit tidak menular yang beresiko menimbulkan luka semakin meningkat data Riskesdas tahun 2018 menunjukan penyakit seperti kanker, stroke, dan diabetes mellitus dari tahun 2013 sampai sata ini cenderung meningkat di setiap wilayah Indonesia. Prevalensi pasien pengidap diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen, yang artinya ada lebih dari 10,8 juta orang menderita diabetes per tahun 2020. Berdasarkan analisis situasi yang sudah di sampaikan diatas, maka permasalahan mitra yang dapat diselesaikan selama pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah Kurangnya informasi masyrakat terhadap tanda dan gejala luka Kurangnya informasi masyarakat terhadap tekhnik perawatan luka di rumah selama masa new normal , Kurang tersentuhnya media informasi poster terkait gejala luka dan tekhnik perawatan di rumah selama new normal.</p>Yunita Fitria RejekiErlina FazrianaIrma Nur Amalia
##submission.copyrightStatement##
2024-05-032024-05-03414651